Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yang Tersingkirkan Dari Politik

Yang Tersingkirkan Dari Politik
Politik yang selalu identik dengan konflik dan persaingan serta unjuk kekuatan menjadi menu yang dihidangkan dengan penampilan garang pun sedikit jorok. Rupanya inilah kenyataan yang sekarang sedang terjadi. Penampilan ini telah menyebabkan berbagai pihak muak, kehilangan selera untuk mencicipi bahkan jijik menyentuhnya.

Bukan hal yang jelek sebetulnya, karena Politik dalam hal ini adalah sebuah proses untuk menentukan Pemimpin, namun karena penyajiannya kurang baik maka sedikit banyak akan memberikan efek negative terhadap cara pandang masyarakat, walaupun tentu saja tidak semua kalangan, dan tentu saja hal ini tidak terlepas dari kemungkinan adanya scenario yang dibuat-buat oleh pihak tertentu yang memiliki kepentingan. Pemilik kepentingan ini semakin berhasil seiring dengan semakin banyaknya jumlah masyarakat yang enggan berpolitik.

Ternyata salah satu pihak yang terpengaruh oleh penyajian Politik ini adalah Pemuda. Pemuda yang dikenal memiliki ghirah juang tinggi, semangat yang tak kenal lelah untuk mengejar impian ternyata menjadi salah satu pengganjal suksesnya perebutan kekuasaan oleh pihak tertentu yang memiliki kepentingan pribadi.

Sejarah telah membuktikan bagaimana gerakan pemuda bisa merubah banyak hal di negeri ini, termasuk proses berdirinya Negara Indonesia tidak terlepas dari semangat membara kaum muda. Dikenal memiliki jiwa patriot, kuat dalam mengemban amanat nasional, rela berkorban demi Ibu pertiwi, memiliki semangat membangun Indonesia mandiri dan memiliki sifat juang yang semua orang telah mengenalnya, tentu ini menjadi hal yang tidak bagus bagi pihak yang memiliki kepentingan pribadi, memiliki nafsu untuk menguasai negeri demi kepentingan pribadi. Maka tak heran jika mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyingkirkan pemuda dari gelanggang perpolitikan dengan menyajikannya di ranah public sebagai  menu yang jorok dan tidak pantas dibicarakan di banyak forum-forum tertentu. Hingga lahirlah pemahaman “ jangan bawa-bawa politik ke forum ini”, “ jangan ngomongin politik ah, tabu “ dan kalimat-kalimat lain yang sering muncul di forum-forum diskusi anak muda.

Rasanya tidak perlu menelusuri siapa yang ada di balik pencitraan negative terhadap Politik di negeri ini, karena waktu sudah tidak lagi cukup. Sebelum negeri ini benar-benar hancur, walaupun secara teori sudah hancur, pemuda harus segera bergerak dan bangun dari tidur. Harus segera bangkit untuk kembali menghidupkan ghirah juang yang telah tercatat oleh sejarah. Harus kembali menelan suapan demi suapan menu politik walaupun pahit rasanya, perlu tambahan bumbu, perlu lauk pauk, perlu sambal pedas agar pahitnya hilang dan bisa lebih nikmat dikunyah dan akhirnya akan ditelan dengan lahap.

Dengan darah yang masih panas, kekuatan yang masih mendekati 100%, Indonesia bisa kembali Berjaya bahkan berkembang. Salah satu kendaraannya adalah Politik. Harus ada kepedulian terhadap problematika politik dalam negeri, harus masuk ke ranah politik dan mengubah arus yang arahnya tidak menguntungkan bangsa dan Negara, siapa lagi jika bukan pemuda yang merubahnya.

Artikel ini diikutsertakan pada ajang Pemudamu Award 2018

Posting Komentar untuk "Yang Tersingkirkan Dari Politik"