Perjuangan Dan Media Massa, #1
Semua gerakan diperlukan adanya sinergi, baik secara internal antar para pelaku maupun eksternal. Salah satunya adalah dengan media massa. Karena diakui ataupun tidak, media massa merupakan salah satu sumber energi dan sarana untuk mengkomunikasi perjuangan, agar perjuangan bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Perjuangan tanpa media massa, seringkali menjadi bulan-bulanan opini yang dibangun oleh media massa. Yang akhirnya perjuangan gagal, tanpa makna, mungkin juga bisa berhasil tetapi menghabiskan energi. Termasuk perjuangan umat islam selama ini.
Terbukti pasca perjuangan reformasi jilid I, umat islam yang merupakan lokomotifnya reformasi, apa yang terjadi?. Bukankah sejarah telah terulang lagi, yaitu umat islam terdzalimi dan terpinggirkan..Bahkan tidak sedikit ulama yang dianiaya dan ditangkapi, dengan tuduhan anti NKRI, anti Pancasila, anti kebhinekaan, anti toleransi. Pertama salah satu faktor penyebabnya, adalah tidak adanya kohesivitas perjuangan internal umat islam itu sendiri serta tidak adanya dukungan media massa yang kuat dan memadai. Hampir semua media massa besar dikuasai dan dimiliki oleh para konglomerat, khususnya non muslim. Ironisnya sebagian dari mereka adalah pengemplang BLBI. Akibatnya apa yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pemberitaan media massa, karena dipelintir atau dibelokan oleh berita media massa milik mereka. Semua media massa, baik cetak, elektronik, radio maupun televisi, satu suara meneriakkan kepentingan mereka. Tanpa harus banyak berkeringat, mereka mendulang hasil perjuangan umat islam, bahkan merampok kekuasaan yang telah berada di tangan umat islam. Sementara umat islam yang diibaratkan telah bermandikan keringat, pulang dengan tangan hampa.
Faktor yang kedua adalah rentannya kohesivitas internal diantara para tokoh pergerakan, sehingga banyak diantara mereka yang terperangkap oleh permainan intelejen lawan. Sesama umat islam diadu domba dan dicerai beraikan. Tidak sedikit yang hanya fi imatiming-iming dengan kue dan jabatan semu atau abal-abal. Sebagian dikasih jabatan tak berarti, tapi banyak mendulang uang. Dengan kalimat lain, jabatannya ongkang-ongkang, setiap bulan panen uang, ratusan juta per-orang. Tak peduli jeritan rakyat, yang penting kelihatan pejabat, meskipun sebenarnya tak bermartabat. Ini semua tidak lebih dan tidak lain hanya sekedar untuk menjinakan dan menjauhkan mereka dari umat.
Faktor kelemahan yang ketiga adalah minimnya pemahaman umat islam tentang agama yang telah dianutnya, terutama dalam memahami dan menangkap pesan spiritual yang tertuang dalam kitab suci al-Qur'an dan sunnah. Juga lemahnya umat islam dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pemahaman tentang arti pentingnya melek politik bagi umat islam. Bukan alergi dan menjauhi dunia pilitik. Sehingga kekuasaan politik tetap ditangan para pemilik modal yang menggunakan tangan para broker politik. Mengapa hal ini terjadi, karena rakyat sudah terlanjur termakan oleh pembusukan opini bahwa politik itu kotor.
bersambung ke : Perjuangan dan media massa #2
bersambung ke : Perjuangan dan media massa #2
Posting Komentar untuk "Perjuangan Dan Media Massa, #1"