Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Politisi Idiologis dan Opportunis

Fenomena pindah partai atau kutu loncat seperti akhir-akhir ini muncul ke publik jika dilandasi uang atau kekuasaan harus dikutuk. Tindakan seperti ini mencerminkan politikus pragmatis dan opportunis.
Politisi Idiologis dan Opportunis

Menurut Alip Sugianto, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota mengatakan Kader Partai yang hengkang memiliki berbagai pertimbangan.

"Kader Partai yang hengkang tentu memiliki alasan tertentu ada faktor cita cita, kesamaan ideologi,tetapi banyak faktor opportunis." 

Lebih lanjut Alip mengatakan bahwa Politisi secara mainstrim terbagi menjadi dua kutub.

"Umumnya politisi terbagi menjadi dua dikotomi, politisi idiologis dan opportunis. Politisi idiologis adalah politisi yang berpegang teguh dengan idiologi partai, sedangkan opportunis mereka bergerak mengikuti arus angin kekuasaan" Jelasnya saat ditemui Pemudamu (18/8/2018).

Penulis : Alip Sugianto
Untuk menghindari fenomena kutu loncat tersebut, menurut Alip Sugianto  mengatakan hendaknya Partai Politik membangun kader yang mempunyai kekuatan ideologi.

"Parpol harus membangun kader agar memiliki idiologi yang Kuat, sehingga kader benar-benar berjuang untuk kepentingan masyarakat, agama dan bangsa" Pungkasnya.

Posting Komentar untuk "Politisi Idiologis dan Opportunis"