Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Generasi Z yang tak pernah mengenal Hantu

Generasi Z yang tak pernah mengenal Hantu

Kalau anda lahir atau besar pada kurun waktu 90-an atau 2000-an awal tentu anda tidak asing dengan cerita atau pengalaman mistis. Saya sendiri sering menjumpai orang-orang di sekitar kami yang bercerita tentang hal itu. Ada yang menyebut pernah ketemu medi (jin yang suka berubah bentu), medon, wewe, genderuwo, dan lain sebagainya. Keberadaan makhluk yang semacam ini tentu sudah lebih tua ketimbang cerita KKN Desa Penari yang mendadak tenar itu.

Jika dalam kehidupan masyarakat terdapat cerita yang semacam itu, tentu di Teve-teve juga tak mau ketingggalan. Sebut saja sinetron "Pocong". Saat itu sinetron semacam ini cukup menyeramkan. Di tahun-tahun sebelumnya tentu ada banyak kisah yang diangkat kedalam sinetron bertema horor, Misalkan Sundul Bolong yang diperankan oleh ratu film horor (almh) Suzana. Ada banyak film bertema horor yang dibintangi oleh beliau, tentu ini merupakan kelihaian beliau dalam seni peran.

Belakangan film-film bertema horor ini didaur ulang sedemikian rupa sehingga bernilai tinggi. Caranya beragam misal dengan mendatangkan artis-artis Panas papan atas. Dalam buku Budaya, Media & Tubuh, disebutkan bahwa artis-artis panas macam Sasha Grey, Tera Patrik, Rin Sakuragi, Miyabi, dan lainnya mendapatkan bayaran tinggi ketika bermain dalam film horor ini. Untuk kelas lokal sebut saja Dewi Persik, (almh) Jupe, Tamara, dan lainya. Adapun judul filmnya Suster Ngesot, Suster Keramas, Darah Perawan, dan lain sebagainya. Film bertema horor dengan segmen ini sebetulnya justru kehilangan kehororannya, paling-paling yang menjadi nilai lebih ya artisnya. Sebetulnya kehadiran artis panas tersebut mendapat respon yang keras dari masyarakat ketika itu, hanya saja kurang bgitu direspon dari pihak film.

Sebelum keberadaan film ala suster kermas dan semacamnya itu, tentu anda juga ingat tanyangan-tanyangan Pemburu Hantu, Uka-Uka, Dunia Lain, Misteri, dan lain-lain yang unyu-unyu. Yang paling serem tentu acara antv, karena itu reka ulang peristiwa. Ada orang naik bis ketika sampai ternyata cuma dia sendiri. Begitu seterusnya. Sekarang kisah-kisah seperti itu pernah tenggelam, tiba-tiba muncul diviralkan. Berarti memang orang Indo itu mau memviralkan apa sudah habis idenya.

Di zaman itu banyak cerita dan konten yang cukup menyeramkan--yang sudah jarang ditemui untuk saat ini. Oleh-karena itu, cerita dan konten semacam itu diangkat lagi, dan diviralkan dengan media yang berbeda. Kamerad saya bilang, "Kisah Desa Penari itu sebetulnya membuktikan ternyata generasi Z dan mileneal yang dewasa ini sudah mulai asing dengan kisah-kisah yang biasa dinikmati generasi 90-an yang masuk di era 2000-an".

Generasi sekarang hampir-hampir sudah tidak mengenal cerita semacam ini. Hanya dari media-lah mereka mengenalnya, itupun kalau mendapat cerita akan terheran-heran padahal ia tak pernah merasakan apa yang ia lihat, apakah mereka ini generasi gumunan terhadap (kisah) hantu, ia...tentu......maklumilah mereka tak pernah bertemu. Kalau pun tau ya cerita daur ulang macam desa Penari yang mendadak tenar itu.
[ kolom by : Agus Supatma, Ketua Bidang Organisasi dan Pembinaan Cabang | pemudamu.com ]

Posting Komentar untuk "Generasi Z yang tak pernah mengenal Hantu"