Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masjid Simo Jenangan, Karya Nyata Bangun NKRI

Pimpinan Ranting Muhammadiyah Simo sedang berjibaku me-rehab total Masjid Darul Falah yang sudah dibangun sejak tahun 50-an dan sudah 2 kali ini di rehab total.

Jika proses rehab yang kedua dulu merubah Masjid yang berlantai 2 menjadi berlantai 1, maka rehab yang kedua kali ini mengembalikan dari lantai 1 menjadi lantai 2.

Saat pertama dibangun, Masjid pusat pergerakan Muhammadiyah Ranting Simo ini memang sudah berlantai 2, namun bahan bangunannya belum menggunakan semen. Hanya papan kayu yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu menjadi penyangga jamaah yang waktu itu memusatkan kegiatan sholat di lantai 2. Lantai 1 digunakan untuk sekolah, MI Muhammadiyah 1 Simo, yang sejak saat itu juga sudah berdiri. Rehab kali ini bak mengembalikan Masjid sebagaimana awal dibangun, yaitu memusatkan sholat di lantai 2 dan menjadikan lantai 1 sebagai pusat kegiatan Persyarikatan termasuk didalamnya fasilitas perkantoran dan ruang rapat internal.

Saat ini Masjid Darul Falah Simo sudah memasuki tahap finishing untuk bagian dalam lantai 1 dan untuk lantai 2 memasuki tahap akhir pembangungan. Masjid sudah berdiri, beton-beton sudah gagah menyangga simbol syiar Islam. Para pekerja dan Arsitek yang juga jamaah Masjid, setiap hari bekerja dengan maksimal agar segera bisa kembali digunakan untuk aktifitas ibadah.

Perlu diketahui bahwa Pembangunan Masjid yang berdampingan dengan MI Muhammadiyah 1 Simo ini di danai oleh masyarakat Simo sendiri, warga Muhammadiyah Ranting Simo dan warga dari daerah sekitar yang sebagian memiliki keterkaitan dengan Madrasah karena anaknya di titipkan di sana. Tidak ada dana dari yayasan lain atau dari Pemerintah, semua didapatkan dari Swadaya masyarakat. Walaupun di awal Ketua Proyek yang sekaligus Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Simo berencana membereskan 1 lantai dulu agar bisa segera di gunakan untuk Sholat berjamaah kemudian lantai yang kedua dikerjakan setelah mendapatkan dana tambahan di kemudian waktu, karena terkendala dengan dana yang masih jauh dari estimasi awal, namun melihat kondisi sekarang dan mempertimbangkan dana yang masih cukup, diperkirakan Masjid ini bisa tuntas hingga finishing, semua lantai.

Masyarakat Dukuh Simo yang masuk ke dalam wilayah Desa Jenangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo telah puluhan tahun serius berjuang untuk ikut andil dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara khususnya di bidang Pendidikan. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 1, yang sudah tidak diragukan lagi kwalitasnya, TK Aisyiyah 1 dan 2, adalah sebagian bukti bahwa Simo bukanlah kampung yang terbelakang. Namun memiliki kepedulian tinggi terhadap NKRI, dibuktikan dengan karya nyata bukan hanya sekedar teori dan retorika belaka demi terwujudnya negeri yang baldatun toyyibatun warobbun goffur. Melalui Muhammadiyah, bahkan bisa bekerjasama dengan dukuh sekitar, Pelemgurih, Kedungrong, Tempursari, dan wilayah sekitar yang masih masuk di wilayah Ranting Muhammadiyah Simo, untuk bahu membahu memberikan kontribusi positif terhadap agama, bangsa dan negara.

Siswa yang terdaftar di MI Muhammadiyah 1 Simo tidak lagi hanya dari wilayah Simo saja, namun sudah jauh hingga mendekati kaki Ngebel. Dan, bukan hanya warga Muhammadiyah namun banyak sekali dari warga non-Muhammadiyah, ini menjadi bukti bahwa Muhammadiyah memberikan pendidikan yang rata terhadap semua golongan, tidak hanya tertutup untuk warga Muhammadiyah saja.

Semua karya yang sekarang telah melahirkan kader-kader yang ahli di berbagai bidang baik bidang pendidikan , kesehatan, bidang agama, bidang teknik dan bidang-bidang yang lain, dimulai dari pendidikan yang dulu terpusat di Masjid Darul Falah yang sekarang sedang dibangun ini.

Hal ini bisa terjadi tentu karena adanya semangat dari masyarakat yang ikhlas bahu membahu dan masih menumbuh suburkan budaya gotong royong, serta adanya ridlo dari Allah yang memiliki kewenangan untuk menentukan segala hal, wallohu a'lam. [red]

2 komentar untuk "Masjid Simo Jenangan, Karya Nyata Bangun NKRI"