Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manusia Harus Berpihak Seperti Emprit

Suparno
Banyak pertanyaan dan statemen yang beredar di jagad medsos, yang bisa menggerus semangat perjuangan anak bangsa. Oleh karena itu, alangkah baiknya kita kembali ke panduan Al-Qur'an, untuk sabar, dan bersabar, hati-hati dan ber-istiqomah dalam perjuangan agar kita beruntung ( Q.3.: 200 ).

Kalau kita mau bersabar, dan terus berjuang  beristiqomah, insya Allah pasti kemenangan yang akan didapat. Dalam perjuangan jangan cepat putus asa dan  gelisah. Pertolongan pada saatnya pasti datang. Rumput atau suket teki yang sering kita injakpun akan ikut membantu, jikalau perjuangan kita ikhlas. Mereka akan  berjuang bersama-sama, mulai dari rumput TEKI, sampai ke Prof. Suteki.  Semua akan berada dalam kolaborasi dan kohesi perjuangan yang sangat dasyat untuk menyelamatkan Indonesia yang berada di persimpangan jalan.

Negeri kaya raya, yang  diibaratkan sebuah Kereta Api mewah,  kini benar-benar berjalan di tepian jurang. Masinis, teknisi dan kondektur asyik bermanuver ria mengikuti arahan mentornya ketika sekolah pendidikkan kader akar rumput di PKC, tanpa mendengarkan jeritan penumpang yg mulai histeris, karena sering salah jalan.

Di sepanjang perjalanan, semua pepohonan dan satwa larut dalam dzikir dan do'a untuk keselamatan Kereta Api Indonesia Raya, termasuk para takmir hutan belantara yg bernama SENGGERET NONG. Mereka tak henti-hentinya meneriakan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.

Mereka semua berkolaborasi dalam kohesi sosial. Termasuk burung emprit yang di mata manusia dipandang sangat kecil dan tak berarti, ternyata mereka memiliki keberpihakan  yang jelas kepada kebenaran.

Terbukti ketika Nabi IBRAHIM,a.s, dibakar oleh PENGUASA yang kufar dan  dzalim  si burung PIPIT/EMPRIT masih  terpanggil untuk berusaha ikut memadamkan kobaran api yang membakar Nabi IBRAHIM, a.s. Meskipun usahanya sangat tidak memadai. Setidak-tidaknya si PIPIT/EMPRIT, meski kecil,  masih punya keperpihakan. Berbeda dengan penumpang KA mewah  Indonesia Raya di jaman ini,  sebagian besar yang merasa pintar dan kuat, lebih memilih mencari AMAN. Mereka lebih berpihak kepada kemungkaran yang terorganisir secara rapi, demi kelangsungan bengkok UANG & JABATAN.   

Menyaksikan berbagai jenis kemungkaran yang semakin sempurna ini, semua jenis rumput dan satwa, mulai ikut nimbrung untuk menggagas dialog nasional penyelamatan NKRI dari PERAMPOKAN STRUKTURAL dan gempuran IDEOLOGI KOMUNIS yang terkoneksi dengan POROS JAKARTA - BEIJING.

Semoga dalam setiap langkah perjuangan untuk menyelamatkan Indonesia Raya ini, setiap pejuang  senantiasa mengasah  hati dan  akal yang merupakan instrumen kehidupan manusia yang paling esensial ini, agar semakin cerdas dalam membaca dan mencermati fenomena kehidupan sosial politik  serta tanda- tanda jaman. 

[ Suparno M Jamin ]

Posting Komentar untuk "Manusia Harus Berpihak Seperti Emprit"