Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ikuti Strategi Menangkan 13 Kursi Musyda XVII PDPM Ponorogo

Strategi Menangkan 13 Kursi Musyda XVII PDPM Ponorogo

Untuk memastikan calon Pilihan kita mendapatkan kursi Formatur pada Kontestasi pemilihan calon Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Ponorogo di Musyda ke XVII 25 mei mendatang, maka kita harus menyiapkan scenario-skenario yang bisa dijadikan patokan untuk Analisa politik. 

Berdasarkan data yang diedarkan terkait Musyda tersebut, Dimana peserta yang akan menjadi pemilih berjumlah sekitar 700 personal, dan calon tetap yang sudah di umumkan juga ada 61 orang, maka jika jumlah cabang Pemuda Muhammadiyah di Ponorogo ada 20 Cabang, kita bisa melakukan beberapa konfigurasi untuk memenangkan kursi FOrmatur yang berjumlah 13 kursi.

Tentu saja, antar cabang harus melakukan koalisi agar bisa mengumpulkan suara yang jumlahnya aman demi meloloskan calon yang di pilih. Untuk membentuk konfigurasi koalisi antar Cabang dalam pemilihan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal penting:

1. Jumlah Pemilih dan Cabang: Terdapat 700 pemilih yang terbagi menjadi 20 Cabang, berarti setiap Cabang terdiri dari rata-rata 35 pemilih.

2. Jumlah Calon dan Kursi: Ada 61 calon yang bersaing untuk 13 kursi. Setiap pemilih wajib memilih 13 calon.

Agar calon yang diusung oleh masing-masing Cabang bisa masuk ke 13 orang yang terpilih, berikut adalah langkah-langkah yang mungkin untuk bisa diambil untuk membentuk konfigurasi koalisi antar Cabang:

Langkah 1: Identifikasi Kekuatan Setiap Cabang

Hitung jumlah suara dari masing-masing Cabang. Misalkan ada variasi dalam jumlah anggota di setiap Cabang, kita akan tetap menggunakan rata-rata (35 pemilih per Cabang) untuk penyederhanaan.

Langkah 2: Tentukan Calon Unggulan Setiap Cabang

Setiap Cabang harus mengidentifikasi calon-calon yang paling diinginkan atau dianggap memiliki peluang terbesar untuk menang. Asumsikan setiap Cabang memiliki daftar calon unggulan.

Langkah 3: Bentuk Koalisi Antar Cabang

Cabang-Cabang harus berkoalisi untuk memastikan bahwa calon-calon unggulan mereka mendapatkan cukup suara. Misalkan kita ingin setiap calon mendapatkan minimal suara yang diperlukan untuk masuk 13 besar.

Untuk 13 calon terpilih, mari kita hitung secara kasar berapa suara minimal yang diperlukan:

1. Total suara yang tersedia = 700 pemilih x 13 pilihan per pemilih = 9,100 suara

2. Dengan 13 kursi, setiap kursi kira-kira membutuhkan sekitar 9,100 / 13 ≈ 700 suara (ini perhitungan kasar, kenyataan bisa sedikit berbeda tergantung distribusi suara).

Langkah 4: Distribusi Suara

Setiap Cabang memberikan suara mereka pada calon-calon tertentu. Untuk menyederhanakan, kita buat beberapa blok koalisi. Misalnya, kita buat 5 blok koalisi, masing-masing terdiri dari 4 Cabang (140 pemilih per blok).

Langkah 5: Strategi Pemilihan

Blok koalisi ini akan memberikan suara mereka kepada calon-calon yang disepakati. Misalnya, blok koalisi bisa mengusung sekitar 3-4 calon utama mereka untuk memastikan bahwa suara tidak terpecah terlalu banyak.

Contoh Konfigurasi Koalisi


 Blok Koalisi A (4 Cabang, 140 pemilih)
- Calon yang didukung: Calon 1, Calon 2, Calon 3
- Pemilih dari blok ini akan mendistribusikan suara mereka untuk tiga calon tersebut.

 Blok Koalisi B (4 Cabang, 140 pemilih)
- Calon yang didukung: Calon 4, Calon 5, Calon 6
- Pemilih dari blok ini akan mendistribusikan suara mereka untuk tiga calon tersebut.

 Blok Koalisi C (4 Cabang, 140 pemilih)
- Calon yang didukung: Calon 7, Calon 8, Calon 9
- Pemilih dari blok ini akan mendistribusikan suara mereka untuk tiga calon tersebut.

 Blok Koalisi D (4 Cabang, 140 pemilih)
- Calon yang didukung: Calon 10, Calon 11, Calon 12
- Pemilih dari blok ini akan mendistribusikan suara mereka untuk tiga calon tersebut.

 Blok Koalisi E (4 Cabang, 140 pemilih)
- Calon yang didukung: Calon 13, Calon 14, Calon 15
- Pemilih dari blok ini akan mendistribusikan suara mereka untuk tiga calon tersebut.

Menghitung Suara

Dengan asumsi bahwa pemilih di setiap blok benar-benar mengikuti arahan dan memilih sesuai strategi koalisi, setiap calon yang didukung akan mendapatkan:

- Blok A: 140 pemilih x 13 suara/pemilih / 3 calon = sekitar 607 suara per calon.
- Blok B: 140 pemilih x 13 suara/pemilih / 3 calon = sekitar 607 suara per calon.
- Blok C: 140 pemilih x 13 suara/pemilih / 3 calon = sekitar 607 suara per calon.
- Blok D: 140 pemilih x 13 suara/pemilih / 3 calon = sekitar 607 suara per calon.
- Blok E: 140 pemilih x 13 suara/pemilih / 3 calon = sekitar 607 suara per calon.

Suara ini cukup besar untuk memastikan bahwa calon-calon tersebut memiliki peluang besar untuk terpilih ke dalam 13 orang teratas.

Jika tiba-tiba ditemukan bahwa beberapa calon mendapatkan kemungkinan suara lebih banyak atau lebih sedikit dari yang perkirakan, blok koalisi bisa melakukan penyesuaian dalam pemilihan atau mendiskusikan kembali strategi distribusi suara untuk memastikan perolehan suara yang optimal bagi calon-calon mereka.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Cabang-Cabang dapat membentuk koalisi yang efektif untuk memastikan bahwa calon-calon mereka memiliki peluang besar untuk masuk ke 13 FOrmatur. Kunci keberhasilan dari teknik ini adalah koordinasi yang baik dan kepatuhan anggota koalisi dalam mengikuti strategi yang disepakati.[AH]

Post a Comment for "Ikuti Strategi Menangkan 13 Kursi Musyda XVII PDPM Ponorogo"