Suli Daim, Ayo Buuuu Rebut Kembali !
Kembali mengguncang kelesuhan umat, kali ini Bomber Politik Muhammadiyah JATIM Suli Daim "teriaki" setengah juta Ibu-ibu Aisyiyah di "prabon" Muhammadiyah Ranting Simo dengan seruan khas Rebut Kekuasaan.
Dalam pidatonya, Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur ini mengatakan bahwa sudah cukup umat Islam menjadi penonton pergolakan politik di tanah air.
" Lihatlah bagaimana penonton sepak bola itu, hanya bisa "misuh-misuh" ketika kecewa dengan pola permainan ", seru beliau.
Hanya bisa menonton tanpa bisa melakukan apa-apa. Sekarang sudah waktunya kita terjun sebagai pemain agar bisa mengatur pola permainan dan bisa memberikan pengaruh serta bisa berperan aktif dalam pengambilan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan bangsa dan negara. Dengan demikian umat Islam tidak terus-terusan menjadi obyek permainan politikus-politikus nakal yang hanya mementingkan kekuasaan tanpa peduli terhadap umat Islam sebagai rakyat mayoritas di negeri ini.
Lebih lanjut, mantan ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jatim ini menyampaikan kepada seluruh anggota Aisyiyah Cabang Jenangan Timur yang sedang mengadakan Syawalan bersama di MIM 1 Simo ahad kemarin 8 juli 2018 tentang kisah Andalusia yang memilukan. Andalusia yang menjadi simbol kemegahan dan kedamaian Islam pada waktu itu, ternyata bisa dihancur luluhkan oleh kekuatan dari luar, hal yang hampir tanpa disadari oleh umat Islam pada waktu itu. Salah satu penyebabnya karena uamt Islam perlahan-lahan terjauhkan dari kepedulian terhadap perpolitikan negara sehingga kekuatan pemerintahan menurun dari waktu ke waktu. Ujung-ujungnya hanya ada 2 pilihan, murtad atau mati.
Jangan sampai kisah Andalusia terjadi di negeri kita tercinta ini. Semua tergantung dengan kita sebagai umat mayoritas, kerena Allah tidak akan merubah nasib kita jika kita tidak berusaha untuk merubahnya.
" Maka dari itu untuk urusan politik kita harus satu komando, tidak boleh terpecah belah... ", pungkas beliau. [red]
Dalam pidatonya, Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur ini mengatakan bahwa sudah cukup umat Islam menjadi penonton pergolakan politik di tanah air.
" Lihatlah bagaimana penonton sepak bola itu, hanya bisa "misuh-misuh" ketika kecewa dengan pola permainan ", seru beliau.
Hanya bisa menonton tanpa bisa melakukan apa-apa. Sekarang sudah waktunya kita terjun sebagai pemain agar bisa mengatur pola permainan dan bisa memberikan pengaruh serta bisa berperan aktif dalam pengambilan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan bangsa dan negara. Dengan demikian umat Islam tidak terus-terusan menjadi obyek permainan politikus-politikus nakal yang hanya mementingkan kekuasaan tanpa peduli terhadap umat Islam sebagai rakyat mayoritas di negeri ini.
Lebih lanjut, mantan ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jatim ini menyampaikan kepada seluruh anggota Aisyiyah Cabang Jenangan Timur yang sedang mengadakan Syawalan bersama di MIM 1 Simo ahad kemarin 8 juli 2018 tentang kisah Andalusia yang memilukan. Andalusia yang menjadi simbol kemegahan dan kedamaian Islam pada waktu itu, ternyata bisa dihancur luluhkan oleh kekuatan dari luar, hal yang hampir tanpa disadari oleh umat Islam pada waktu itu. Salah satu penyebabnya karena uamt Islam perlahan-lahan terjauhkan dari kepedulian terhadap perpolitikan negara sehingga kekuatan pemerintahan menurun dari waktu ke waktu. Ujung-ujungnya hanya ada 2 pilihan, murtad atau mati.
Jangan sampai kisah Andalusia terjadi di negeri kita tercinta ini. Semua tergantung dengan kita sebagai umat mayoritas, kerena Allah tidak akan merubah nasib kita jika kita tidak berusaha untuk merubahnya.
" Maka dari itu untuk urusan politik kita harus satu komando, tidak boleh terpecah belah... ", pungkas beliau. [red]
Posting Komentar untuk "Suli Daim, Ayo Buuuu Rebut Kembali !"