Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cleanse Parasites in Muhammadiyah Ponorogo

Pohon yang besar pasti tidak akan lepas dari benalu yang menempel di tiap batang dan rantingnya, begitu juga dengan organisasi sebesar Muhammadiyah, tidak sedikit benalu-benalu yang juga menempel di tubuh Ormas Islam yang terkenal dengan semboyan berkemajuan ini.

Lalu siapa saja benalu-benalu dalam tubuh Muhammadiyah?
Muhammadiyah adalah salah satu ormas Islam terbesar di Ponorogo  bahkan Indonesia, dengan amal usaha yang tersebar dimana-mana. Melalui Amal usahanya mulai rumah sakit,sekolah-sekolah, panti sosial, swalayan bahkan bidang ekonomi lainya, Muhammadiyah memiliki kontribusi yg sangat besar bagi masyarakat dan bangsa ini.

Sing penting iki, Muhammadiyah harus dibersihkan dari benalu-benalu yg numpang hidup dibalik kebesaran nama Muhammadiyah.

KH Ahmad Dahlan berpesan “Hidup hidupilah Muhammadiyah, dan janganlah mencari penghidupan di Muhammadiyah


Setidaknya ada 5 (lima) Benalu di Muhammadiyah yang perlu dibersihkan.
Benalu pertama: Ngaku Muhammadiyah namun memiliki misi politik dan menjadi kader politik yang tidak sejalan dengan qittah perjuangan Persyarikatan. Luarnya Muhammadiyah tapi dalamnya justru mengerogoti Muhammadiyah. Persyarikatan seolah-olah hanya dijadikan topeng oleh mereka demi mengejar target politik.

Benalu kedua adalah pihak-pihak yang sudah ada di dalam organisasi yang sering mem-provokasi Muhammadiyah beraksi terlalu keras sehingga menimbulkan gesekan dengan ormas lain yang akar masalahnya tidak terlalu krusial.

Benalu ketiga adalah politisi-politisi "busuk" yang hanya gunakan Muhammadiyah sebagai kuda tunggangan politik. Kelompok ini akan gentayangan setiap lima tahun sekali ke kantong-kantong suara Muhammadiyah. Politisi busuk tidak segan-segan memakai nama besar Muhammadiyah di panggung politik. Politisi yang tampil sebagai tokoh yang mulia di depat umat tapi di belakang melakukan politik transaksional.

Benalu keempat adalah pengusaha hitam yang menjual nama Muhammadiyah untuk mendapatkan rente dan mengeruk keuntungan. Pengusaha hitam tersebut juga sibuk mencari rente dengan tidak segan-segan pat gulipat dengan mafia bidang ekonomi, kesehatan dan bidang pendidikan. Mereka berlindung dibawah nama besar Muhammadiyah.

Benalu kelima adalah buzzer penjual nama Muhammadiyah untuk terima pesanan politik, bersikap partisan dan suka provokasi SARA. Seperti ini adalah salah satu contoh benalu tipe buzzer penjual nama Muhammadiyah lalu cari panggung gosok kiri kanan pakai isu rasis, perilaku seperti main ancam jauh dari ahklak dan adab dari kader Muhammadiyah. 

Para pendahulu Muhammadiyah seperti KH Ahmad Dahlan, KH Mas Mabsur, Ki Bagoes Hadikoesoemo, KH AR Fachruddin,KH Ahmad Azhar Basyir selalu memberi teladan dengan sikap terpuji. Sikap para pendahulu Muhammadiyah yang akhlaqul karimah : zuhud, tawakal, ikhlas dan juga tawadhu, keteladan para pendiri Muhammadiyah pelan-pelan dirusak oleh para benalu-benalu yang numpang hidup di Muhammadiyah. Sudah saatnya benalu-benalu itu dibersihkan karena telah menjadi parasit bagi kebesaran dan kejayaan Muhammadiyah.

Sebentar lagi, Pemuda Muhammadiyah Ponorogo akan menggelar Musyawarah Daerah pada tanggal 23 Juni 2019 di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo.

Selamat Bermusyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah Ponorogo. Di Tangan Pemudalah nasib arah pergerakan Muhammadiyah ke depan. Sebuah pohon perlahan akan layu dan rontok, jika benalu dibiarkan berkembang biak dengan bebas.

Ditulis oleh : Darmanto Saputro, M.IP.
Edited by : tim redaksi

Posting Komentar untuk "Cleanse Parasites in Muhammadiyah Ponorogo"