Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puasa Yang Kandas

Puasa di bulan Ramadhan bisa membentuk moleknya kepribadian namun bisa jadi menghasilkan puasa yang kandas.

Kekhusyu'an ibadah kandas di hari raya. Sholat malam juga berakhir tragis bahkan sehari sebelum lebaran. Selama Ramadhan tiada hari tanpa baca Alquran bahkan ada yang khatam lebih dari 2 kali. Namun ini hilang oleh gemerlapnya sajian idul fithri.

Mengapa ini menjadi kebiasaan yang sudah turun temurun memasyarakat dan seolah-olah kebanyakan dari kita merasa enjoy saja. Padahal sebagai bulan yang penuh kegiatan rohani, Ramadhan seharusnya memudahkan kita untuk membiasakan diri dengan padatnya kegiatan rohani.

Inilah tragedi di masyarakat muslim Indonesia secara umum. Hanya sebagian kecil saja yang bisa menjadi manusia-manusia shaum selamanya hasil didikan Ramadhan.

Sebagai muslim yang faham betul bagaimana seharusnya kita berpuasa dan bagaimana idealnya kondisi kita setelah puasa, kita tidak boleh biarkan puasa kita kandas. Harus mampu menjadi insan muttaqin yg kwalitas hidupnya jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum masuk bulan Ramadhan.

Kita harus maksimalkan ikhtiar dengan memperketat amal sholeh dan memperkecil atau bahkan menutup rapat-rapat peluang untuk melakukan kesalahan dan kemaksiatan dengan harapan kebiasan selama bulan puasa tidak kandas d hari raya nanti.

Posting Komentar untuk "Puasa Yang Kandas"