Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Montoran Ponorogo-Jogja Sinau Kebencanaan

Puasa gak boleh lemes-lemesan, inilah kalimat sederhana yang dilontarkan Harun, komandan LPB Ponorogo saat akan pergi ke Yogyakarta bersama empat anggotanya. Tak lain dan tak bukan ingin bincang-bincang. Bincang-bincangnya tentang bencana alam, Refleksi pengalaman gempa Yogyakarta 2006 itulah temanya. Ini adalah giat yang di adakan oleh MDMC ( Muhammadiyah Disaster Management Center ).
Naik Motor Ponorogo-Jogja Bedah Kitab Suci bencana

Ponorogo, satu-satunya peserta paling jauh, peserta lain hanya sekitar wilayah Yogyakarta. "Pengalaman yang luar biasa bisa bertatap muka langsung, berbincang-bincang dengan orang-orang hebat ditingkat LPB Pusat", ujar Johan dari LPB Ponorogo.

Masih teringat betul, kejadian gempa yang menewaskan 5000 lebih korban jiwa, bahkan banyak dari pelaku sejarah saat kejadian itu yang sekarang aktif di organisasi-organisasi kebencanaan, LPB salah satunya.
"Kejadian itu menjadi titik balik untuk bangkit. Artinya jika pada 12 tahun yang lalu ada 5000 lebih korban jiwa maka seandainya ada kejadian lagi, seharusnya sudah tidak ada atau minimal jumlahnya diperkecil yang sekecil-kecilnya, karena kita sudah tahu apa dan bagaimana yang harus dilakukan, sudah tahu jalur-jalurnya", tegas Budi Setiawan Ketua LPB PP Muhammadiyah.

Kedepan, kegiatan semacam ini akan terus diadakan. Refleksi itu bukan hanya mengenang, tapi lebih mengambil poin penting yakni belajar sigap untuk antisipasi agar kejadian-kejadian tersebut (gempa, longsor, tsunami dll) hanya sebagai fenomena alam, bukan bencana. Selagi tidak berbenturan dengan manusia (korban) maka itu bukanlah bencana. [ibd]

Posting Komentar untuk "Montoran Ponorogo-Jogja Sinau Kebencanaan"