Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Datangi Tanjungsari, Suli Daim Bikin Kejutan

Datangi Tanjungsari, Suli Daim Bikin Kejutan
Tidak disangka-sangka anggota DPR Jatim Suli Daim tiba-tiba mendatangi Desa Tanjungsari untuk ikut mengucapkan selamat kepada Pimpinan baru PCPM Jenangan Timur yang dilantik di PRM Tanjungsari 17 Ramadhan 1439 H. Sebagian peserta dan undangan kaget karena tidak mengira-ngira hadirnya sosok yang dianggap pahlawan dalam pembangunan berbagai infrastruktur di lembaga Muhammadiyah di Ponorogo ini. Di tengah-tengah acara, tiba-tiba datang rombongan yang ternyata salah satunya adalah Suli Daim. Beliau hadir atas undangan Ketua PCPM Jentim ( Jenangan Timur ) Adib KR. yang tidak di beritahukan kepada peserta dan undangan.

" Saya dari Magetan bertemu dengan para Guru disana, dan mengejar waktu untuk mendatangi undangan masa Adib di sini ", jelas Suli Daim di tengah sambutan usai prosesi Pelantikan.

Lebih lanjut beliau berpesan agar Pemuda Muhammadiyah tidak hanya sekedar "grubyak grubyuk", harus peduli dengan kekuasaan yang saat ini dipegang oleh golongan yang tidak memiliki kepedulian terhadap umat Islam, bahkan cenderung mendiskreditkan Islam seolah-olah Islam lah penyebab keruwetan di negeri gemah ripah loh jinawe ini. Penguasa yang selalu menampilkan wajah Islam sebagai penjahat dan tidak bisa menerima kebinekaan. Pemuda tidak boleh diam dengan kondisi ini.

Mengamati kondisi umat Islam saat ini, mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur ini mengingatkan bahwa ini sebetulnya buah dari kesalahan kita sendiri. Dari pertama kali bangsa ini dibangun, umat Islam sebagai lokomotif berdirinya Indonesia telah melakukan "kesalahan" yang dengan sigap dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam yang berhasil "memisahkan" Islam dari Indonesia. Ini terkait dengan Piagam Jakarta pada waktu itu. Imbasnya kita rasakan sampai sekarang.
Suli Daim pada sambutan usai Pelantikan

Orde baru yang tumbang oleh gerakan reformasi sebetulnya menjadi awal tumbuhnya gerakan yang memiliki basic Islam, namun rupanya kekuatan masih jauh dari cukup, sehingga reformasipun di tunggangi oleh pemilik kekuatan dan bahkan berhasil memporakporandakan Undang-undang yang menjadi pagar kokohnya bumi pertiwi, salah satu contohnya adalah undang-undang yang mewajibkan WNI asli yang boleh menduduki posisi-posisi strategis di Pemerintahan dihapus menjadi WNI saja, sehingga warga keturunan pun bisa menjadi bagian penting Pemerintahan, tentu saja mereka kering dengan patriotisme karena bukan Indonesia asli. Ini kekalahan telak kita.

Pemuda, sekali lagi harus ada di bagian penting Penguasa sehingga bisa menjadi produsen kebijakan-kebijakan.

"Jangan remehkan kekuasaan, selembar kertas saja bisa menutup Doli, bisa menutup Alexis, bisa membubarkan HTI, jika ditanda tangani oleh seorang Penguasa", tegas Suli Daim yang memiliki banyak koleksi Puisi kebangsaan buatan beliau sendiri. [red]


Posting Komentar untuk "Datangi Tanjungsari, Suli Daim Bikin Kejutan"