Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Sang Menteri Bicara "yang gaji kamu siapa"


Tentunya akan sangat berbeda maknanya ketika kalimat "yang gaji kamu siapa" diucapkan oleh sang petani, sang pedagang atau sang nelayan, tetapi karena yang berujar adalah sang menteri maknanya akan menjadi dahsyat dan booming. Karena sang menteri adalah pejabat Pemerintah dan pemangku kuasa di kementerian yang bersangkutan yang memiliki anak buah di se antero Indonesia. Dia memiliki pengaruh yang luar biasa.

Sri atin, Mahasiswa PGMI UMPO
Diperlukan kehati-hatian dalam berucap, berperilaku dan bertindak. Kalimat "yang gaji kamu siapa" sangatlah tendensius karena sekarang ini orang bilang adalah tahun politik, seolah olah karena kamu anak buah saya terus kamu saya gaji sehingga kamu harus ikut saya secara mutlak. Kamu tidak boleh kemana-mana, kamu tidak boleh menduakan saya dan kamu harus sama pilihannya dengan saya.

Ditahun politik seperti sekarang ini peluang sekecil apapun akan dimanfaatkan untuk menarik simpati para pelaku politik untuk mendapatkan suara demi kemenangan jagoan politiknya. Sampai-sampai masalah gaji saja bisa dipolitisasi untuk kepentingan kelompok tertentu.

Tentunya masyarakat sudah mulai cerdas dan paham akan situasi, sehingga bisa menilai siapa yang berujar, apa yang diucapkan, pas atau tidak yang diucapkan dan kemana maksud dan arah ucapannya.

Penulis  : Sri atin, mahasiswa PGMI UNMUH Ponorogo

Posting Komentar untuk "Ketika Sang Menteri Bicara "yang gaji kamu siapa""