Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Gontor UAS Obati Kerinduan Jamaah Ponorogo

Sebagaimana diinformasikan sebelumnya terkait kehadiran Ustadz Abdul Somad ( UAS ) di Pondok Pesantren Darusalam Gontor Ponorogo, pagi tadi ( 24/11 ) sejak subuh beliau menyapa warga Ponorogo yang menyatu dengan hampir seluruh santri Gontor di halaman depan Masjid PM Darussalam Gontor.

Tidak bisa dipungkiri kerinduan yang luar biasa dari warga Ponorogo terhadap sosok UAS yang terkenal melalui media online, terbukti dengan banyaknya jumlah pengunjung dari luar lingkungan Pondok. Halaman luas Pondok penuh hingga ujung mata memandang. Sejak pintu masuk Pondok hingga ke titik lokasi penuh sesak jamaah saat semuanya meninggalkan lokasi kajian yang membawa tema Khoiru Ummah.

Pemandangan tumpah ruahnya masyarakat Ponorogo juga terlihat di sepanjang jalan raya sejak sekitar Pondok. Lampu merah di perempatan Mlarak macet sepanjang kurang lebih 2 KM, rata-rata kendaraan berupa mobil sedang.

UAS memberikan kajian di hadapan para santri dan masyarakat selama 90 menit dan berakhir pukul 06.30 WIB. Selanjutnya beliau akan memberikan kuliah umum di UNIDA yang tertutup hanya untuk mahasiswa.

Terjawab sudah kerinduan masyarakat Ponorogo terhadap UAS yang diinfokan sejak beberapa tahun lalu hadir di kota Ponorogo. Semuanya meninggalkan Pondok megah Gontor dengan membawa pesan penting bahwa sebaik-baik umat adalah yang menjalankan perintah amar ma'ruf dan mencegah kemungkaran yang bisa diimplementasikan sesuai dengan bidang yang dimiliki oleh masing-masing individu. Dakwah tidak harus dilakukan dengan berdiri di depan jamaah dan memberikan ceramah, tausyiyah dan peringatan-peringatan. Namun, dengan membuka klinik kesehatan gratis bagi warga kurang mampu di daerah pelosok bisa melahirkan gerakan dakwah. Membangun komunitas di level kelas tinggi di dunia Pengusaha juga bisa menjadi ajang dakwah tersendiri.

Bahkan berhasil menunjukkan jatidiri seorang muslim di tengah masyarakat non muslim dengan tanpa menyakiti hati mereka adalah sebuah gerakan dakwah tersendiri yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

UAS memberikan contoh real tentang bagaimana pernak pernik dakwah amar ma'ruf nahi munkar di berbagai sudut di tanah air yang telah di realisasikan oleh banyak sekali alumni Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo. Hal ini beliau tunjukkan kepada khususnya para santri dan umumnya kepada seluruh jamaah yang hadir agar tidak selalu meng identik kan dakwah hanya dengan ceramah saja.

Gaya khas santai saat penyampaian kajian yang dibawakan UAS berhasil membangun suasana kekeluargaan yang hangat diantara beliau dengan santri dan seluruh masyarakat Ponorogo yang hadir. Sesekali gelak tawa pecah di tengah kalimat-kalimat lucu yang beliau sentilkan untuk memecah suasana pagi yang sangat damai di lingkungan Pondok Pesantren yang setidaknya ada sekitar 600 ribu santri baru pada setiap musim penerimaan santri baru.

KH Hasan Abdullah Sahal bersama pimpinan Pondok Gontor yang lain yang duduk satu panggung dengna UAS pun ikut terbawa suasana tersebut.

Sedikit berbeda dengan ceramah beliau di tempat umum, di hadapan santri yang rata-rata faham betul bahasa arab, beliau pun sering sekali menggunakan kalimat bahasa arab yang tidak diterjemahkan, bahkan beliau tidak jarang melucu dengan bahasa arab yang tentu saja hanya para santri yang menyambutnya dengan tawa.

" Inilah enaknya ceramah di depan para santri, tidak perlu menterjemahkan satu persatu ", canda Ustadz lulusan Maroko ini disambut gelak tawa jamaah.

Perlu diketahui bahwa di lingkungan Pondok Pesantren Darusalam Gontor, bahasa arab adalah bahasa yang biasa digunakan setiap hari, demikian juga bahasa Inggris, sehingga seluruh santri sudah terbiasa dan faham betul dengan dua bahasa Internasional tersebut.[red]

Posting Komentar untuk "Di Gontor UAS Obati Kerinduan Jamaah Ponorogo"