Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahasiswa Prodi Ners FIK UM Ponorogo, Ajak Pemuda ANSOR dan BANSER diskusi antisipasi DBD

Sabtu, (15/02/2020) Prodi Ners Fakultas Ilmu kesehatan UM Ponorogo menghadiri undangan majelis dzikir dan sholawat "RIJALUL ANSOR" Kecamatan Kauman sekaligus SARASEHAN KESEHATAN yang berlokasi di Mushola Al Faruq Dusun Keling Desa Pengkol Kecamatan Kauman Ponorogo.

mahasiswa um ponorogo ajak banser

Setelah acara sholawatan, Anggota Banser & GP Ansor yang berjumlah tak kurang dari 60 orang mendapat ‘amunisi’ dari salah satu perwakilan dari mahasiswa Profesi Ners. ‘Amunisi’ itua ialah edukasi perihal kiat-kiat pencegahan penyebaran Fengue Hemoragic Fever sebagai biang dari penyakit demam berdarah.

Diskusi berlangsung dengan sangat menarik para pemuda dan pemudi RIJALUL ANSOR begitu antusias ketika pemateri memulai untuk memaparkan pengertian, tanda gejala hingga cara pencegahan penyakit Demam Berdarah.

Bahwa kita ketahui bersama Kabupaten Ponorogo pernah mengalami namanya KLB (Kejadian Luar Biasa) perihal wabah DBD. Walaupun itu merupakan siklus 5 Tahunan, masyarakat perlu menyiapkan sedini mungkin, mengingat musim hujan di daerah Ponorogo cukup tinggi intensitasnya.

Salah satunya adalah dengan kembali mengaktifkan prinsip 3 M plus.
3M Plus terdiri dari :
1. Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain
2. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
Plus-nya yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti :
1. Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk Menggunakan kelambu saat tidur.
3. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
4.Menanam tanaman pengusir nyamuk.
5. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
6.Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain. (Referensi: depkes.go.id)

Dengan adanya kegiatan ini, para mahasiswa berharap segenap lapisan masyarakat dapat meminimalkan kejadian DBD, khususnya dilingkup Kecamatan Kauman. (Byu/Ibd)

Posting Komentar untuk "Mahasiswa Prodi Ners FIK UM Ponorogo, Ajak Pemuda ANSOR dan BANSER diskusi antisipasi DBD"